Kata itu wajar diucapkan ke orang setelah wisuda, naik pangkat, beli rumah baru serta dikaruniai bayi. Yang terakhir adalah yang saya alami. Sebelum semua orang tau bahwa saya yang melahirkan prematur, mereka mengucapkan kata - kata itu. Yap, kata-kata selamat ya. Memang betul kami memiliki putra baru, namun kata selamat ya harusnya dibuang jauh-jauh, jangan pernah kata itu diucapkan ke kami. Kenapa? Mungkin karena mereka ngga tau kebenarannya. Putra kami berjuang untuk hidup di NICU dengan keadaannya dan penyakit bawaan lahirnya. Tanpa ada lemak dan terlihat jelas bentuk tulangnya. Menurut saya kata-kata selamat ya...sangat terdengar menyakitkan kala itu... Ketimbang kata-kata selamat ya, harusnya berkata " semoga dedek bayi lekas sembuh ya." Lebih tepat sepertinya.
Selain kata-kata itu yang lebih menyakitkan lagi adalah kata-kata "gak boleh nangis". Saya sadar ada dua artinya. Pertama, mereka mencoba menghibur dan yang kedua, mereka betul-betul melarang. Iya! Beneran ngelarang. Dengan kalimat panjang lebar setelah kata-kata itu diucapkan. Katanya, nanti bayinya merasakan juga. Pret!! Kalian datang kesinipun berurai airmata ketika melihat bayi saya. Saya sampai bingung melihatnya. Saya ga pernah menunjukkan airmata ke orang lain. Tak adil sekali rasanya ya. Menurut saya, menangis itu wajar, asalkan jangan sampai berlebihan seperti berbaring di lantai dan sebagainya. Jika ditahan, akan berakibat fatal.
Camkan itu juragan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar