Wew....Kenapa judulnya jadi tulisan ala anak psikologi gini? Ya bolehlah jika anak ekonomi nulis hal-hal seperti ini. Selama nge-blog masih gratis...
Inner beauty.... Yup...Sekali lagi...Inner beauty...
Entah sejak kapan istilah itu ada di bumi ini, yang jelas saya agak kurang setuju dengan istilah yang satu. Why??? Kenapa? Kenapa coba? Karena eh karena...Mari saya jelaskan....
Tanpa disadari atau tidak, kita sebagai makhluk normal yang dapat berdiri di muka bumi ini memiliki kemampuan hebat dalam menilai atau mengomentari sesama makhluk sosial lainnya. Nah termasuk di sini mampu menilai kondisi fisik seseorang. Dan memang fisik itulah yang terlihat lebih dulu dibanding hati, perasaan, kekayaan, kesuksesan dan sebagainya. Yang saya sebutkan belakang itu adalah faktor-faktor yang melengkapi penilaian saja. Mulailah anda melirik ke sana ke mari untuk menilai lalu mengomentari fisik lawan jenis anda, terutama tentunya bagi kaum adam pasti senang dengan kegiatan yang satu ini. Nah, dari kegiatan itulah kita bisa menyebut si anu cakep, si ini manis, si sono biasa ajah. Got it? Pasti maksudnya fisik bukan? Bukan kebaikan dsb.
Nah, lalu si inner beauty ini datang memakai kata-kata "beauty". Okelah kalau ada orang yang mau memakai istilah itu. Tapi dasarnya cantik itu nyata, terlihat. Cantik itu tidak bisa dirasa. Ini sama saja membandingkan udara sama gajah. Yang satu berasa, yang satu keliatan gede banget.
Selidik punya selidik, ternyata istilah ini sering dikampanyekan oleh kaum wanita yang (maaf) tidak punya keindahan fisik. Jadi karena tak ada yang memuji kecantikan mereka, akhirnya digembar gemborkan hal "inner beauty" yang pada kenyataannya hanya dapat dinilai dalam jangka waktu lama karena berhubungan dengan sikap dan sifat seseorang. Dan saya paling tidak setuju saat seseorang menyebut cewek cantik tidak memiliki inner beauty. kalau sudah begitu biasanya saya hanya ngangguk ngangguk saja, karena meski tak ada inner tetap saja mereka punya beauty.
Intinya adalah, jangan mencampur adukan sesuatu, memakai sesuatu istilah yang saya pikir kolot. Gantilah istilah aneh itu menjadi kebaikan hati, sifat penyayang dan istilah yang lebih tepat dan konkret lainnya. Cantik yah cantik, baik yah baik... Cantik tapi jahat, tampang biasa aja tapi baik. Lebih tepat kan?
Istilah itu datang bersamaan dengan maraknya "kontes-kontes kecantikan" yang makin menjamur di seluruh muka bumi.
Bosan dengan artikel ini...(hahahaha) Mari kita nonton video klip-nya Alejandro by Lady gaga saja...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
GDD Global Development Delay
Long time no write... Mendampingi anak anak dan mengurus rumah sudah menjadi hal biasa sekarang. Antar jemput si kakak dan drop si adik ke d...
-
Shaun The Sheep, Timmy Time dan Hello Kitty merupakan beberapa tayangan animasi favorit yang saya suka dari stasiun televisi baru ini. Yup, ...
-
Hmmm. Harumnya... Awalnya karena sering browsing di internet tentang info-info produk perawatan kulit dan rambut yang bagus dan kalau bisa s...
-
Kangen karena banyaknya tayangan-tayangan drama lokal yang cenderung gak banget, akhirnya membuat saya berselancar di internet melihat-lihat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar