Jumat, 10 Desember 2010

IKLAN atau IKLAN????

Hola!!!
http://www.smileycodes.info

Waktu kecil, saya masih sangat ingat sekali ada iklan layanan masyarakat yang bermacam-macam jenisnya. Misalnya iklan penyakit AIDS, meski saat itu belum mengerti apakah AIDS itu jenis kue atau nama tempat namun setelah dewasa barulah sadar apa itu AIDS. Selain itu saya masih ingat sekali iklan layanan masyarakat tentang pak nelayan. Tapi lagu itu sebenarnya iklan dari TVRI untuk selingan sih.Hehehe.Waktu itu saya seneng banget denger lagu iklannya.

Terimakasih Pak Tani

Nasi putih terhidang di meja, darimanakah datangnya
Beranekaragam hasil bumi, darimanakah datangnya
Dari sawah dan ladang di desa, pak tani lah penanamnya
Panas terik tak dirasa, hujan badai tak dirasa
Masyarakat butuh bahan pangan
Terimakasih bapak tani, terimakasih ibu tani
Tugas anda sungguh mulia



trus buat pak nelayan (yang ini favoritkuuuuwww....)

Pak Nelayan

Takkan ada ikan gurih di meja makan
Tanpa ada jerih parah nelayan
Daging ikan sumber gizi bermutu tinggi
Diperlukan semua manusia
Tiap malam mengembara di lautan
Ombak badai menghadang dan menerjang
Pak Nelayan tak gentar dalam dharmanya
Demi kita yang membutuhkan pangan



trus ada lagi...


Pak Guru
Kita jadi bisa menulis dan membaca karena siapa
Kita jadi tahu beraneka macam ilmu karena siapa
Kita jadi pintar dibimbing pak guru
kita bisa pandai dibimbing bu guru
Guru bak pelita, penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara

http://lareosing.org/archive/index.php/t-1416.html

http://www.smileycodes.info

Ya ampunnnnnn..Kangennnyaaaaaaaaaaaaaaaaa.....!!!! 90's is the best lah yooo....


Tapi, iklan layanan masyarakat sekarang sangat amat dan teramat sungguh sungguh benar-benar amat menyakitkan mata dan mengguncang iman saya. Skor nya kalau dibandingkan dengan iklan favorit saya, yaitu iklan terimakasih pak nelayan, ironis! SKor 1:10. 1 buat iklan layanan masyarakat jaman sekarang, 10 buat nyang dulu.
http://www.smileycodes.info

Berawal dari kenarsisan seorang gubernur yang wajahnya selalu ada di mana-mana, selalu jadi model iklan. Awalnya saya pikir itu cuma bagian dari diri saya aja yang sirik. Tapi ternyata...sebuah harian umum yang menjadi sumber utama saya membaca sama-sama beropini yang persis dengan pikiran saya. Dan itu jauh -jauh sebelum semua orang mencerca dan baru sadar akan kenarsisannya. Dan parahnya lagi, hal ini menjadi trendsetter buat para pemimpin daerah lain.

Lalu, iklan dari dewan perwakilan. Gak mau disambungin kata setelah "perwakilan" apa, soale saya masih bimbang apakah benar dia mewakili yang saya tak mau sebut namanya (voldemort kaliii). Coba dicek ajah. Mereka terlihat cuman masing-masing berjejer mengajak ajakan yang saya pikir kosong melompong tak ada kiat strategi mensukseskannya.

Ketiga, iklam layanan masyarakat sadar peraturan eh hukum. Nah yang ini mungkin saya setuju dengan iklannya. Siapa tau, ada anak muda yang mau ngikutin, itu kalau anak mudanya gak alay loh. Tapi, tetep aja kenapa mesti muncul pejabat lagi sey di dalam iklan itu. Males aku...

http://www.smileycodes.info

Keempat, iklan yang paling menyakitkan hati rakyat yang kaya nggak, miskin juga gak miskin-miskin banget sey. Kalau miskin banget, gak punya tipi UHF kali ya, masih VHF, jadi gak bisa nonton iklannya. Apakah iklan itu? YEAHHH!!! Iklan pajak. Pas melihat iklan itu rasanya saya cuma bisa berkata "eh bujug dah,". Cuma itu saja respon saya, gak pake saya lempar tuh tipi pake bata. Maklum, tipi atu-atunya dan itu juga kakak yang beli. Wkwkwkwkk. Di iklan itu, katanya..(katanya lohhhh, bukan kata saya) dengan pajak semua anak yang gak mampu bisa sekolah dan kemiskinan di berantas. YA amplopppp.. Kayaknya kasus gayung eh gayus masih anget dueh, siapa sih yang bikin ide iklannya? Aje gile, biang gokil pasti deh.

Setelah menonton iklan itu entah kenapa saya berpikir berapa yah anggaran yang dihabiskan untuk iklan tersebut.

http://www.smileycodes.info


Sekian
tidur dulu ah..
http://www.smileycodes.info

2 komentar:

GDD Global Development Delay

Long time no write... Mendampingi anak anak dan mengurus rumah sudah menjadi hal biasa sekarang. Antar jemput si kakak dan drop si adik ke d...