Weh, entah karena kangen masa-masa kuliah atau emang laper berat, saya jadi ingat rumah makan yang satu ini. Yang berlokasi diseberang kampus saya, UNJ, juga disisi kampus pasca sarjana Universitas Borobudur tepatnya di Jalan pemuda, Rawamangun. Hey, rawamangun ini juga banyak tempat wisata kuliner lho. Mungkin karena banyak kos-kosan kali yak. Ada bebek kaleyo, ampera, lele lela dan sederet tempat makan yang tak asing di telingan kita lagi yang biasanya tersebar di jalan paus dan jalan pemuda. Makanya, main-main kesini donk kawan-kawan (loh, jadi promosiin Rawamangun gini sih)
Kembali ke ayam bakar bu Fajar, kuliner ayam bakar yang satu ini sudah pasti dilengkapi dengan lalapan dan sambel, tapi bedanya ayam bakar tersebut juga dilumuri oleh bumbu kecap seperti bumbu kecap sate tegal gitu deh. Tapi rasanya asoy kok, gak ada rasa mual atau apa. Hmm yang ada malah saya jadi ketagihan, sayangnya kendati saya sering berkunjung kesana, saya belum pernah memoto penampakan ayam bakar favorit saya itu. Nanti deh lain kali saya foto, dijamin ngiler deh. Sekarang saja, saya sedang membayangkan ayam bakar yang dilumuri bumbu racik kecap, Hmmm..nyam..beserta lalapannya yang segarrr...Memang yah kuliner asli indonesia akhir-akhir ini memang jadi favorit dan nge-trend, tapi waktu itu pernah sih sushi dan shabu-shabu jadi trend. hehehe...
But, lamunan saya tiba-tiba terhenyak ketika mendengar berita dari Rawagede tentang kejahatan sadis perang Belanda. Hmmm..saya jadi dapat inspirasi cerita untuk artikel blog saya yang selanjutnya nih.
NB:
Fyi, harga ayam bakar per porsi di situ sekitar 11.000 pada tahun 2011, tapi waktu tahun 2008 masih 9000, wuih inflasi yang cukup tinggi banget di negara tercinta ini.
Kembali ke ayam bakar bu Fajar, kuliner ayam bakar yang satu ini sudah pasti dilengkapi dengan lalapan dan sambel, tapi bedanya ayam bakar tersebut juga dilumuri oleh bumbu kecap seperti bumbu kecap sate tegal gitu deh. Tapi rasanya asoy kok, gak ada rasa mual atau apa. Hmm yang ada malah saya jadi ketagihan, sayangnya kendati saya sering berkunjung kesana, saya belum pernah memoto penampakan ayam bakar favorit saya itu. Nanti deh lain kali saya foto, dijamin ngiler deh. Sekarang saja, saya sedang membayangkan ayam bakar yang dilumuri bumbu racik kecap, Hmmm..nyam..beserta lalapannya yang segarrr...Memang yah kuliner asli indonesia akhir-akhir ini memang jadi favorit dan nge-trend, tapi waktu itu pernah sih sushi dan shabu-shabu jadi trend. hehehe...
But, lamunan saya tiba-tiba terhenyak ketika mendengar berita dari Rawagede tentang kejahatan sadis perang Belanda. Hmmm..saya jadi dapat inspirasi cerita untuk artikel blog saya yang selanjutnya nih.
NB:
Fyi, harga ayam bakar per porsi di situ sekitar 11.000 pada tahun 2011, tapi waktu tahun 2008 masih 9000, wuih inflasi yang cukup tinggi banget di negara tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar