Kisanak semua tau kan kalau rice cooker canggih jaman now tuh yang digital. Yang bentuknya tidak bundar melainkan agak peyang, eh oval. Dan di bagian atasnya ada tombol banyak banget nun dari jauh sekilas kayak mesin fax.
Menjelang bulan akhir di tahun 2018, kubeli itu rice cooker keren yang merknya berasal dari Korea. Dan pada pertengahan tahun korona merebak alias tahun 2020, rice cooker itu menuju tempat peristirahatan terakhir di tempat rongsok.
Berarti ga sampai dua tahun, rice cooker itu nemenin keluarga rebahan ini. Padahal menurut mamak yang anggaran belanjanya ga sebanyak Syahrini ini, rice cooker ini termasuk mahal lho. Kalo bisa, mamak pajang di ruang tamu di sebelah akuarium deh biar yang namu pada tau mamak punya rice cooker itu.
Awalnya, kami pikir mungkin kabelnya rusak. Wajar karena rice cooker ini colokannya bisa dicabut di bagian body nya. Namun setelah kami service dan berusaha mencari colokan rice cooker yang dua mata, ternyata ga ada. Kebanyakan di toko online teh yang mata tiga semua.
Akhirnya mamak pun selingkuh! Eh maksudnya pindah ke lain merk. Tentunya males dengan yang banyak pencetannya tapi jarang dipakek juga fungsinya. Balik lagi ke rice cooker yang tombolnya cuman cook dan warm. Lalu mamak pindah ke merk Eropa. Dimana merk ini jadi jagoan dalam hal perabot dapur dan perkakas kecantikan.
Dan lagi lagi mamak beli online karena udh kebiasaan aja ga demen kemana-mana, demennya rebahan. Pas nyampe, ambyar juga gedenya. Ukuran dua liter buat kami berdua plus satu toddler kayaknya kegedean banget. Bahkan suami saya yang gendut merasa tersaingi dengan body rice cooker ini, katanya kayak transformer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar