Kamis, 28 Juli 2016

Demotivasi?

Kata demotivasi akhir-akhir ini sering saya dengar dalam forum diskusi kantor maupun beberapa pertanyaan yang saya baca pada artikel majalah. Biasanya ungkapan formal ini sangat sering dipakai dalam pekerjaan atau bidang sejenis lainnya.

Demotivasi itu sendiri berasal dari lawan kata motivasi . Dimana asal katanya yaitu motivasi merupakan kondisi dimana seseorang terpacu dan bersemangat. Dan sebaliknya pada kata demotivasi. Orang atau individu tersebut sedang atau turun semangatnya dalam mengerjakan atau melaksanakan sesuatu.

Dalam dunia kerja yang saya lalui selama ini banyak orang-orang atau rekan yang terkena demotivasi. Biasanya kebanyakan faktor penyebab tersebut berasal dari luar dan ada juga dari pemikiran negatif di benak mereka. Beberapa hal yang sering para kawan-kawan saya keluhkan adalah sebagai berikut:

  1. Gaji kecil  -> Sebenarnya ini relatif. Namun ada kalanya benar juga pendapat mereka bahwa gaji mereka sangat kecil bila dibanding karyawan pada industri yang sama dan posisi yang sama. Jangankan untuk membeli rumah, membiayai hidup sehari-hari saja harus irit.
  2. Karir Mandek/tidak naik pangkat  -> faktor ini yang paling banyak saya temui pada tempat kerja saya sekarang ini. Entah apa latar belakang mereka tidak bisa naik pangkat. Apa karena kebijakan perusahaan, atau apa. Yang jelas, kalau dilihat dari masa kerja dan umur sudah seharusnya mereka naik pangkat, namun ternyata tidak pada realita.
  3. Mutasi ->  Tentunya mutasi ke tempat yang tidak lebih baik atau bahkan lebih buruk. Yang akan membuat para karyawan bertanya-tanya ada apa gerangan hingga mereka dipindahkan.
  4. Lingkungan -> memiliki lingkungan yang penuh aura negatif seperti saling sikut-sikutan dan tidak ada teamwork membuat seseorang yang 'lempeng' menjadi sangat tidak betah. Bukan tidak mungkin sebagai manusia, orang ingin memiliki lingkungan yang ramah dan penuh canda tawa.
  5. Bos -> Oke, Kita tau bahwa "belum bisa dinamakan kerja bila belum dimarahi oleh bos". Menurut saya itu wajar. Namun bila bos sudah memiliki karakter yang emosi, labil, serta tidak memiliki jiwa kepemimpinan ataupun arogan. Hal itu mampu membuat orang yang setangguh apapun kesal dan akhirnya berusaha mencari pekerjaan lain.
  6. Overload -> Overloadnya pekerjaan juga membuat para karyawan demotivasi, karena menganggap waktu mereka habis hanya untuk pekerjaan
  7. Tidak ada pekerjaan -> Wow, saya pernah di posisi ini. Biasanya di tempat hectic, lalu di tempat santai bahkan hampir tidak ada pekerjaan. Bukan main bosannya, hingga merasa tidak dibutuhkan oleh kantor. Dan bertanya-tanya berapa uang yang rugi dibayarkan perusahaan dengan mempekerjakan saya, Hingga akhirnya saya memutuskan resign dari tempat tersebut.
Kira-kira itu semua alasan yang pernah saya soroti terjadi di tiap lingkungan kerja. Lalu mungkin faktor-faktor semua itu bisa patah karena ada pepatah " yang penting gajian".  Yang akhirnya memaksa orang untuk termotivasi dalam bekerja tiap hari.

Kalau kamu sedang demotivasi atau apa? 

Dan saya sendiri?
Rahasia. Hehehe

Rabu, 13 Juli 2016

Hiatus

Karena baru tau istilah hiatus pas baca webtoon. Akhirnya saya memberanikan diri berkata bahwa blog ini akan hiatus. Karena banyak kerjaan, dan penulisnya mau nikah. Ihiy.

Tapi kalau sempat saya akan sharing segera tentang kerjaan baru dan hidup baru.


Bye

GDD Global Development Delay

Long time no write... Mendampingi anak anak dan mengurus rumah sudah menjadi hal biasa sekarang. Antar jemput si kakak dan drop si adik ke d...