Senin, 21 November 2016

Braga Bragaaa

Dari dulu kagum sama Jalan Braga. Setiap kami berdua kesana (malam hari) selalu saja pemandangan orang lalu lalang berjalan kaki ala New yorkers sliweran. Beda sama Jakarta, udah jarang banget tempat kece buat jalan kaki. 



Awalnya dulu kami menginap di Grand Royal Panghegar, ga jauh dari jalan Braga yaitu tepatnya di Jalan Merdeka. Tapi karena pengen jajal penginapan lain, jadilah kami booking di Aston Braga yang jadi satu dengan Braga Citiwalk. Dan ada favehotel juga disini. 


Dengan ekspektasi tinggi karena rate nya ampir mirip sama Panghegar, masuklah kami ke lobi Aston yang kenyataannya bagusan Panghegar kemana-mana. Ya sudahlah akhirnya kami nikmati aja. Ketika mau mandi dan keramas, aku kaget ternyata ga ada hairdryernya. Ya salah saya juga sik, biasanya kan dicantumin di Agoda fasilitas apa aja yang didapat. Kebetulan saya kecentilan pesan di expedia, dengan tampilan yang berbeda dengan agoda saya pun ga tau info fasilitas kamarnya disebelah mana laman expedia. Dan sedihnya lagi kaca cuman ada di kamar mandi. Hiks.


Lanjutlah kami ke daerah Braga yang penuh banget. Meski daerah ini meriah, banyak kami temui di sudut-sudut jalanan pengemis dan entahlah sejenisnya sepertinya. Miris sekali kalau kita menengok ke tempat-tempat bir dan sebagainya dan balik lagi ke sudut jalanan tersebut.


Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk pergi ke restauran yang paling penuh di jalan Braga karena kami ga punya gambaran atau referensi di semua restoran tersebut. Pilihan kami jatuh ke restauran Braga Permai. Celingak celinguk di depan restauran ini, lumayan banyak juga tamunya.


Dan jreng, akhirnya dapat tempat duduk. Dikasih buku menu. DAN BENERAN BUKU sodara sodara! Iya, buku tebel gitu. Lirik sana sini, ah ternyata ada juga yang keblinger bolak balik bukunya. Saking menunya banyak banget. Eh iya, disini dapet minum air putih gratis. Tiap habis, selalu diisi oleh waitress nya. Wah, kebeneran kalau galon di rumah abis ini mah.

Saking puyengnya liat menu, hampir saja saya menyerah dan kepengin nasi goreng aja. Tiba tiba mata tertuju pada ikan dan bebek. Cus lah pesen bebek dengan saus schezuan. Entahlah saus apa aku tak mengerti. Dan si suami, mesen menu ikan dengan saus kepiting. Iys, kepitinggg!

Dan ternyata di antara dua menu yang kita pilih, paling enak si bebek nya itu lohhh..Bener kata aku, aneh bener pakek saus kepiting.

Oh ya, di setiap mejanya disuguhkan roti seperti ini...





Senin, 31 Oktober 2016

Jalan - jalan ka Bogor

Karena si abang pulang malem terus, jadilah pada suatu hari dia ingin mengajak istrinya jalan-jalan yang deket-deket ajah tapinya. Aku menyarankan ke Bogor saja, karena bulan depan toh kami bakal jalan-jalan pula di Bandung dalam rangka kondangan temen.


Untuk urusan hotel, si abang menyerahkan semuanya pada pilihan saya tentunya. Katanya bagus kalau disuruh milih hotel, pinter. ekekekek. Iya donk, kontributor tripadvisor gituloh. #gakpenting. Setelah browsing sana sini, kepolah saya ke hotel 101 di jalan surya kencana. Hotelnya masih baru, dibangun tahun 2015, bahkan temen saya yang katanya sering ke Bogor ga tau kalau hotel 101 ada di Bogor. 

Dengan kekuatan agoda.com dan tripadvisor, booking lah saya disitu, memesan kamar yang deluxe balcony plus breakfast. Balkonnya menghadap ke arah kolam renang, dan jika kita menengok ke arah kiri balkon, maka terdapat pemandangan gunung gede. Oh iya, di penghujung koridor tiap lantai di hotel ini ada view gunung gede. dan karena designnya yang demikian maka hotel ini menjadi segar dan banyak angin bertiup. 

Untuk menuju kesini buat yang bawa mobil pribadi, gampang lah. Kami berdua karena belum yakin banget sama kemampuan menyetir kami yang baru beberapa kali, memutuskan untuk naik angkot aja. Dari tebet naik kereta sampai stasiun Bogor kami nyambung naik angkot berwarna hijau nomor 03, turun pas di depan hotel tersebut. 

Sesampainya di hotel terbengong bengong karena jalan surya kencana yang kami lewati merupakan pasar juga. Saya memutuskan untuk melihat tv sebentar, dan eh disitu ada info hotel berikut jajanan-jajanan sekitar hotel di sepanjang jalan surya kencana. Langsung saja saya tarik suami untuk makan sore. Kami berburu soto kuning, dengan isian yang terserah si pembeli. jadi konsepnya daging, babat paru, disediakan dan kita sendiri yang memilih. Lalu diserahkan ke penjual untuk dikuah kuning atau kuah bening. 

Tumben banget kata suami kalau istrinya yang atu ini habis makannya. Kuahnya juga sampai-sampai dihirup tanpa sisa. Biasanya, pasti bersisa kalau makan jajan jalanan. Secara ya jajan jalanan tuh porsinya gede-gede kalau menurut saya. 

soto kuning Pak Dayat

sori, udah habis baru sadar belon dipoto,



Aku makan dengan nasi uduk plus teh tawar hangat. Dengan menikmati turunnya hujan di Kota Bogor yang teduh. (padahal biasanya udah panas).


Habis makan soto kuning, kami berburu penganan camilan lain. Di sepanjang jalan ini banyak yang jualan soto kuning. lumpia basah, pisang goreng, wedang jahe, sate, ngohiang bogor, toge goreng Bogor, dll. 


Cuss habis beli camilan kami pun menuju hotel dan tidur sampai baru sadar kalau ac belum dinyalakan. Baru berasa gerahnya ketika pintu ke balkon ditutup, padahal ketika dibuka udara di kamar dingin banget. Ditambah lagi pas malam, ada beruang kutub nemplok,tambah gerah deh. Ini dia beruangnya.






polar bear.




Paginya sehabis sarapan di hotel 101 yang kaya ragam lauk serta jenisnya, kami berenang ria di kolam renang yang penuh banget anak kecil yang lucu-lucu serta remaja yang eksis banget. Dikit-dikit "cekrek", dikit-dikit "cekrek". Ga terasa akhirnya waktu check out pun tiba.

Habis check out, kami ke momomilk barn. Dari perempatan di suryakencana kami naik angkot nomor 11 dan minta turun dekat masjid raya, ga jauh dari situlah momomilk barn berada, tepatnay dibelakang Gramedia. 

Dari awal berangkat menuju sana kami berdoa agar ga waiting list, dan Alhamdulilah ngga waiting list. Pesanan disini kayaknya memang agak lama ya. Ga tau kenapa. Pokoknya kalau pesan makanan, pasti agak lama nunggunya. Ada menu susu spesial dalam rangka halloween 2016 ini yaitu bloody milk shake. Ada juga sik yang lain, cuma karena posisi si bloody milkshake paling atas ya saya paling inget menu itu doank. hehe








Persiapan Pernikahan 4: Undangan

Setelah urusan catering sudah kami percayakan ke pihak Karomah, maka selanjutnya hunting yang kedua yaitu ke urusan undangan. Kebetulan pada awalnya kami keukeuh pengen design sendiri tapi yang murah-murah aja. Pokoknya hasil design kita berdua. Entah design itu ide dari pikiran kita lalu kita tuangkan di undangan itu ataupun ide hasil "nyomot" gambar sana sini. 

Teman saya kebetulan merekomendasikan undangan di daerah pasar Tebet Barat. Saya yang kebetulan orang Tebet, sadar betul bahwa disana memang gudangnya percetakan undangan. Dengan menggebu - gebu kami membawa design undangan berwarna biru laut yang belum rampung. 

Kesana kesini di dalam pasar Tebet itu, ternyata harganya banyak yang nggak cocoknya daripada cocoknya. Hampir saja kami mengurungkan niat memakai design kami tersebut dan berpikir ulang untuk secara random saja mencari yang termurah. Sampai akhirnya kaki kami membawa kami ke OMEGA Printing. 

Lokasinya agak ke arah belakang di gedung pasar Tebet Barat, yang punya namanya Bang Ronald.  Harganya cocok banget sama kantong kita dan kemauan kita. Setelah kami tawar menawar beliau juga berkata bahwa ada anak buahnya yang siap untuk bantu menyelesaikan design mentah kami. 

dan taraaaaa


 Sorry gambarnya kecill




Intinya sih kami kepengen banget punya undangan berbentuk boarding pass ya karena kami doyan jalan -jalan, tapi jangan sekaku boarding pass juga. Di undangan itu ada konsep dimana kami berasal yaitu di pulau jawa dan pulau sulawesi , sekaligus juga cap di pulau masing-masing dimana terdapat tanggal  acara resepsi kami. Satu di Jakarta, satu lagi di Makassar.  Di sampul sebaliknya tentunya kami siapkan map seperti undangan-undangan standar lainnya.


Di sampulnya juga ada gambar kucing, yup kami seneng banget kucing. Jadinya ya wajar dikasih kucing ya. Untuk di dalam undangannya ada juga kata-kata yang menjelaskan tempat resepsi, orangtua kami, nama kami serta di balik undangannya ada bentuk  dua cincin yang dimodifikasi seperti gambar hati. Nah, di dalamnya kami masukan kedua alamat tempat resepsi kami dilangsungkan. Karena kami sadar tempat kami resepsi di Jakarta ga semua orang yang tau, maka kami sisipkan QR code di bawah "penampakan" dua buah cincin hati tersebut. Tinggal scan, cringgg! Langsung kebuka deh google map dan lokasi persisnya. Aku dapat QR code dari sini. Tinggal buka google map.  cari tempat /lokasinya. Kalau sudah pas, copy paste  URL di jendela web ke QR code generator di web tadi, lalu klik generate qr code. Dan copas atau print saja. Sebaiknya sebelum dicetak undangannya, cek lagi lewat aplikasi qr code, bisa kebuka atau nggak tuh. Hehe.

Rabu, 12 Oktober 2016

Persiapan Pernikahan (3) : Catering

Catering bagi beberapa atau mungkin semua orang merupakan hal paling krusial di dalam acara, entah itu acara pernikahan, lamaran, ulang tahun dan sebagainya.

Berbekal brosur yang diperoleh dari pihak Mesjid al Huda Muhammadiyah Tebet, kami bertiga, aku, Ibu dan Hadi bergegas ke Karomah Catering yang letaknya di jalan empang dekat dengan stasiun Pasar Minggu Baru. Kami Janji bertemu dengan Mba Anggi disana.

Alhamdulilah, biaya untuk 1000 tamu masih masuk ke dalam anggaran kami. Awalnya kami pikir akan seharga di atas 70 jutaan. Tapi, dengan dekor, pakaian pengantin, 8 gubuk serta pakaian pagar bagus dan pagar ayu nya semuanya hanya sekitar 54 juta rupiah. Subhanallah. rejeki anak solehhh...Akhirnya ada uang tersisa dari budget katering dan akan kami olah untuk hal lain. 

Sabtu, 08 Oktober 2016

Persiapan Pernikahan (2) : Cari gedung

Setelah lamaran berlangsung dan pihak keluarga menyetujui, ibu saya bergegas mencari tempat pernikahan. Maklum, ibu saya gak pernah mengadakan pernikahan maupun memperhatikan pernikahan keponakan. Jadi bisa dikatakan, ibu saya amatir total. Begitupun juga saya, saya amatir. Tapi Alhamdulilah karena beberapa kali membantu pesta pernikahan sepupu dan beberapan teman serta saling bertukar pikiran dengan teman yang telah melangsungkan pernikahan terlebih dahulu, saya ga amatir-amatir banget. Dan syukurlah dengan adanya Ibu yang "semangat" cari tempat pernikahan maka tahap selanjutkan tinggal melanjutkan saja antara saya dengan calon. 

Awalnya ibu kepingin banget pernikahan saya dilangsungkan di bilangan daerah kampung melayu tepatnya kampung melayu kecill. Kata Ibu kalau ga di tempat karang taruna warga situ ya di mesjidnya aja. Saya sendiri ya, iya iya dulu dengan opini ibu saya. Ya tapi survey dulu lah. 


Singkat cerita seminggu setelah lamaran ibu mengunjungi daerah kampung melayu kecil, aku lihat tempat karang tarunanya. Dan OMG! Serius mom? Menurut saya lebih baik di rumah saja, karena bentuk dan luasnya hampir sama kayak rumah biasa. Ibu bilang mesjid sebelahnya aja, dan OMG! lagi. Itu agaknya seperti musola dan sudah pasti ga ada yang pernah melangsungkan pernikahan disitu. Usut punya usut, ternyata Ibu memilih daerah itu lantaran disitu dekat kuburan buyutnya yang 3 generasi di atas ibu dan itu merupakan tanah wakaf keluarga besar jaman dulu jugak -_-. (???). And thanks god, Ibu nanya ke saudara yang kebetulan tinggal di sekitar situ, dan kebetulan si Encang (bibi dalam bahasa Indonesia) justru melemparkan mentah-mentah gagasan Ibu yang ingin menikahkan putrinya di tempat itu. Alasannya, karena tempat itu ga pernah dijadikan pesta pernikahan dan tempatnay sudah tidak terawat. Saya pun legaaaaa...


Next, pencarian ke daerah GOR Tebet. Hmmm, ternyata GOR ini tidak diperbolehkan lagi disewakan selain penggunaan sebagai GOR. Katanya sik pada takut ama Ahok. Ya sudahlah, saya ga peduli sama kebijakan dan alesannya. 


Cusss

Saya merekomendasikan Ibu agar ke mesjid Al Huda di daerah Tebet Timur. Murah, deket pula dari mana-mana. ekekekekek. Dan Alhamdulilah budget saya dan cami bisa untuk nikah disini. Semuanya mau pake catering apapun tetap 4 juta. Namun karena kita menambah beberapa blower fan dan charge untuk photo booth, harganya menjadi total 7 juta Saya sendiri memang ga mau menikah mahal-mahal. Karena banyak rencana sana sini. Kayak nyicil rumah dan mobil. Serta untuk isi rumah. Akhirnya pun kami pulang dengan tenang dengan bekal sebuah brosur catering dengan nama cateringnya,  KAROMAH. Yang Alhamdulilah kata tamu rasanya enak-enak. Setelah ini cus kita bahas mengenai catering. 

Untuk PIC disini namanya Pak Ismail Dan orang teknisnya Pak Dai. Alhamdulilah semua ramah-ramah.

Kamis, 06 Oktober 2016

Persiapan Pernikahan (1) : Lamaran

Kebetulan pasangan saya bukan orang yang tinggal di Jakarta tempat kami mencari nafkah dan tempat saya dilahirkan. Pasangan saya ini orang yang nun jauh merantau. Bukan pula dari pulau Jawa nan padat orang ini. Dia berasal dari Makassar, kira-kira perjalanan kurang lebih 2 jam dengan pesawat. Dengan kapal laut? Bisa lebih lamaaa...

Jadi nun jauh sebelum mengundang sang orangtuanya datang, kami harus memastikan dengan baik. Alhamdulilah keluarga saya tidak begitu berlebih-lebihan dalam hal lamaran. Tidak perlu acara yang mewah atau menyewa apapun. Alhamdulilah, uang jadi utuh. hehe.

Oh ya, sebelumnya saya ceritakan sedikit kapan saya dilamar oleh pria yang telah jadi partner saya ini. Awalnya terdapat suatu masalah di rumah yang mengharuskan saya keluar dari rumah dan hidup kost. Kemudian ketika pindah di kost, dia pun mengutarakannya untuk melamar saya untuk bisa menjaga saya seterusnya setelah menikah. Uhuy..

Lamaran pun tiba, 

H-5 ketika lamaran akan berlangsung..

Sesuatu terjadi. Sesuatu yang melukai hati saya. Sesuatu yang melanggar kesepakatan. Selama 5 hari itu, saya tak henti-hentinya menangis dan emosi. Hadi pun menenangkan saya. Ketika Hari H, akhirnya beberapa kepala yang mengakibatkan "sesuatu bencana" itu terjadi melunak. Namun tetap saja hingga sekarang menjadi pertanyaan di benak ku. Kenapa ada yang setega itu...


Sebelum hari H itu tiba, Alhamdulilah ada pihak yang dengan baik hati mendukungku. Pun juga pihak yang berniat melamarpun bersungguh-sungguh datang meski terjadi sesuatu bencana tersebut. Mereka datang dari jauh, dengan niat yang baik. Tentunya Allah juga mengabulkan niat mereka. Alhamdulilah...

Yang datang untuk melamarku adalah Ibu dari cami aku dan Kakak laki-lakinya. Awalnya cami bingung mau inap di hotel manakah. Alhamdulilah ada situs airbnb hingga kita ketemu apartemen harian yang disewakan dengan dua kamar. Harga juga terjangkau dan jarak dekat dari kantor maupun kos si cami. Kemudian karena waktu itu belum memiliki kendaraan, kami pun menyewa mobil untuk keperluan keluarga cami ke rumah saya.


Lanjut ke rumah saya, ibu hanya mengundang saudara-saudara terdekat saja. Itupun hanya sedikit, karena sebagian mendengar kabar pembatalan akibat "cobaan" tersebut. Namun, alhamdulilah...Orang yang paling kami takutkan itu setuju dengan lamaran ini. Ga bilang setuju sik, tapi melempar opini kepada saya. dan saya dengan sepenuh hati setuju. Dengan beberapa seserahan yang lucu dan cincin lamaran, akhirnya kami resmi pontang panting menyiapkan pernikahan....

Persiapan Pernikahan




Sudah lama saya gak pernah sekalipun nge-blog. Persiapan pernikahanku yang berlangsung sekitar sebulan yang lalu benar-benar menguras waktu dan pikiran, serta pastinya dana. Tapi Alhamdulilah semua berlangsung lancar. 

Yes, i'm Mrs Hadi right now. 

Orang yang saya inginkan untuk menjadi suami dan rekan teamwork dalam kehidupan saya ke depan. Amin. 




Sebelum kami menikah pun, kami full menjadi rekan satu tim untuk pengadaan acara pernikahan ini. termasuk hunting souvenir, menyusun acara, memilih baju, serta hal-hal kecil lainnya. Undangan pun kami kerjakan sendiri designnya. Kebetulan sebelum menikah, sang suami mengutarakan niatnya untuk memiliki design kartu undangan yang atas dasar hasil pemikiran kami berdua.

Rencananya, saya ingin berbagi ke semua pembaca blog ini beberapa hal mengenai apa pun yang kami lakukan selama lamaran hingga kami menikah. Tentunya ini mungkin berguna bagi para capeng yang sedang melakukan survei via google. Saya akan memberi tau seluruh kegiatan dan vendor-vendor yang patut diacungi jempol.

Kamis, 28 Juli 2016

Demotivasi?

Kata demotivasi akhir-akhir ini sering saya dengar dalam forum diskusi kantor maupun beberapa pertanyaan yang saya baca pada artikel majalah. Biasanya ungkapan formal ini sangat sering dipakai dalam pekerjaan atau bidang sejenis lainnya.

Demotivasi itu sendiri berasal dari lawan kata motivasi . Dimana asal katanya yaitu motivasi merupakan kondisi dimana seseorang terpacu dan bersemangat. Dan sebaliknya pada kata demotivasi. Orang atau individu tersebut sedang atau turun semangatnya dalam mengerjakan atau melaksanakan sesuatu.

Dalam dunia kerja yang saya lalui selama ini banyak orang-orang atau rekan yang terkena demotivasi. Biasanya kebanyakan faktor penyebab tersebut berasal dari luar dan ada juga dari pemikiran negatif di benak mereka. Beberapa hal yang sering para kawan-kawan saya keluhkan adalah sebagai berikut:

  1. Gaji kecil  -> Sebenarnya ini relatif. Namun ada kalanya benar juga pendapat mereka bahwa gaji mereka sangat kecil bila dibanding karyawan pada industri yang sama dan posisi yang sama. Jangankan untuk membeli rumah, membiayai hidup sehari-hari saja harus irit.
  2. Karir Mandek/tidak naik pangkat  -> faktor ini yang paling banyak saya temui pada tempat kerja saya sekarang ini. Entah apa latar belakang mereka tidak bisa naik pangkat. Apa karena kebijakan perusahaan, atau apa. Yang jelas, kalau dilihat dari masa kerja dan umur sudah seharusnya mereka naik pangkat, namun ternyata tidak pada realita.
  3. Mutasi ->  Tentunya mutasi ke tempat yang tidak lebih baik atau bahkan lebih buruk. Yang akan membuat para karyawan bertanya-tanya ada apa gerangan hingga mereka dipindahkan.
  4. Lingkungan -> memiliki lingkungan yang penuh aura negatif seperti saling sikut-sikutan dan tidak ada teamwork membuat seseorang yang 'lempeng' menjadi sangat tidak betah. Bukan tidak mungkin sebagai manusia, orang ingin memiliki lingkungan yang ramah dan penuh canda tawa.
  5. Bos -> Oke, Kita tau bahwa "belum bisa dinamakan kerja bila belum dimarahi oleh bos". Menurut saya itu wajar. Namun bila bos sudah memiliki karakter yang emosi, labil, serta tidak memiliki jiwa kepemimpinan ataupun arogan. Hal itu mampu membuat orang yang setangguh apapun kesal dan akhirnya berusaha mencari pekerjaan lain.
  6. Overload -> Overloadnya pekerjaan juga membuat para karyawan demotivasi, karena menganggap waktu mereka habis hanya untuk pekerjaan
  7. Tidak ada pekerjaan -> Wow, saya pernah di posisi ini. Biasanya di tempat hectic, lalu di tempat santai bahkan hampir tidak ada pekerjaan. Bukan main bosannya, hingga merasa tidak dibutuhkan oleh kantor. Dan bertanya-tanya berapa uang yang rugi dibayarkan perusahaan dengan mempekerjakan saya, Hingga akhirnya saya memutuskan resign dari tempat tersebut.
Kira-kira itu semua alasan yang pernah saya soroti terjadi di tiap lingkungan kerja. Lalu mungkin faktor-faktor semua itu bisa patah karena ada pepatah " yang penting gajian".  Yang akhirnya memaksa orang untuk termotivasi dalam bekerja tiap hari.

Kalau kamu sedang demotivasi atau apa? 

Dan saya sendiri?
Rahasia. Hehehe

Rabu, 13 Juli 2016

Hiatus

Karena baru tau istilah hiatus pas baca webtoon. Akhirnya saya memberanikan diri berkata bahwa blog ini akan hiatus. Karena banyak kerjaan, dan penulisnya mau nikah. Ihiy.

Tapi kalau sempat saya akan sharing segera tentang kerjaan baru dan hidup baru.


Bye

Senin, 23 Mei 2016

4DX CGV Blitz Mall Of Indonesia

Mungkin bagi beberapa orang sudah beberapa kali atau bahkan sudah biasa menonton di studio Blitz yang 4DX. Saya sendiri baru penasaran dengan sensasi menonton yang satu ini, kemarin ketika tayangan film X men- Apocalypse diputar di seluruh bioskop Indonesia, termasuk di studio 4DX ini. 

Awalnya, saya ingin menonton di CGV Blitz Grand Indonesia dengan memesan via web mereka, namun sayang harganya mahal banget. Sempat akhirnya saya memutuskan untuk menonton di tempat langganan saya, IMAX Kelapa Gading. Tapi akhirnya, ketika iseng-iseng lihat harga studio 4DX 3D  Blitz Mall Of Indonesia, akhirnya saya memutuskan untuk cuss ke MOI. Karena setelah dipikir-pikir ga seberapa besar kok beda harga IMAX dan tiket 4DX ini.

Tepat pukul 19.15 taksi yang kami naiki untuk menuju ke MOI berjalan lambat di sekitar danau sunter. Ya ampun macetnya, kami bener-bener panik, kecewa dan misuh-misuh melihat jalanan di Jakarta waktu itu. Kalau bisa jalan kaki, mungkin mending jalan kaki deh. Dan eits, untungnya supir taksinya tau jalan tikus yang bisa memotong perjalanan bermacet-macet ria yang harusnya bisa 1 jam, menjadi cuma 10 menit lewat jalan yang aku taksir sepertinya sik di antara pabrik-pabrik gitu lah.

Akhirnya, kita sampe jugak setelah lari-larian dikit dari tempat mobil antri memasuki MOI yang anehnya mobil banyak yang masuk, tapi di dalem mall nya ga seperti luarnya. Sepi euy, ga kayak Mall Kelapa Gading yang luar biasa penuh ABG bergaya.

Sampe di blitz yang tepatnya ada di lantai dua Mall Of Indonesia ini, kita langsung print tiket yang sebelumnya dipesen via website-nya. Sehabis itu , antri lagi buat beli makanannya yang cenderung masih kalah cita rasanya jika dibanding XXI. Popcorn dan sosis kentangnya beneran ga seenak XXI :( 

Dan satu hal lagi, disini ga ada suara mbak-mbak yang nyuruh manggil. Jadi mau ga mau, kita kudu stand by di depan pintunya kalo udh waktunya.

Sebelum film dimulai, bangku 4DX itu dites dulu. Makanya jadi goyang gitulah. Kami berdua ketawa-tawa. Ibu yang di sebelah kita juga ketawa. Namun banyak juga yang biasa aja. Ya karena emang udh biasa aja nonton di 4DX. Gak kayak kita yang baru =))

Dan setelah film dimulai...

Wuih sensasinya. Ga bisa tidur deh kalo di 4DX ini. Apalagi kalau yang ditonton film bergenre action. Pasti ada aja getarnya. Ada Cahaya, ada asap, ada bau-bauan rumput, mesin dll. Sepanjang film ini kalau misalkan ada adegan kamera masuk ke dalam lubang gede gitu. Amazing lah feelingnya kayak kita mau jatuh dari kursi. Kalau ada adegan berantem juga di bangku kita kayak ada yang nusuk gitu.

Sempet mikir, kalo ada adegan bunuh-bunuhan? Ekekek. Kalo adegan kissing? Ya kali ada yang nyosor tiba2...-_-

Cobak sendiri deh. Pasti girang. Ehehehehe.











Rabu, 18 Mei 2016

Cutie Cats Cafe

Tahukah anda kalau saya suka banget dengan si mpus?

Pasti ga tau.
=))


Yuppyy, saya merupakan salah satu fans dari binatang berbulu dan mengeong ini. Mau kucing import atau lokal (plis, jgn blg kampung) saya nge fans banget. Sayang sudah lama ini saya belum bisa melihara si kucing karena 'masih anak kos'. :D

Selain suka melihara si kucing, saya jg penggemar kucing yang suka stalker akun akun kucing lucu di instagram. Kan daripada stalker in anak orang yang labil emosi mendingan stalkerin kucing unyu. #eh curhat lg.

Nah, pada suatu ketika ada postingan di Instagram tentang cutie cats cafe yang berlokasi daerah Kemang,  Jalan Kemang 1 No 12F, Jakarta. Kafe ini muncul setelah saya sendiri tau bahwa kafe-kafe kucing sedang lagi nge-hits di Jepang dan Thailand. Semenjak itu tiba-tiba kafe inipun booming. Tiap artikel di zomato, wollipop, majalah-majalah langganan saya, semua bahas kafe kucing ini. Hingga saya sampe kebawa pengen kesini.


Masuk disini harus booking dulu ke nomor yang tercantum di instagram kafe kucing itu. Jangan sampai gara-gara penuh jadi menunggu lama dan akhirnya malah ga jadi. Oh ya, selain membayar minuman, anda harus membayar biaya masuknya. Yah kira2 80 ribuan seingat saya. (emang ye kalo dibayarin sukak lupak harga).

Here are the Photo shoot


Semua sayang mama

si kepala suku, jenis mainecoon

ayok, main

maap, orgnya narsis

pengen banget dituduh mirip

pelecehan sedang terjadi

Kayak baru ngeliat kucing bagus

yang sebelah kiri ga diajak, jadi jutek



siapa yang caper?


Lagi nonton TV


Oh Hadi, mungkin baunya kayak kucing, Jadi si pus nempel2


Snack time. Masnya tasnya unyu deh. Limited edition ya..


Pengunjung lain

Di deket pintu masuknya

Pose dulu, buat bukti pernah kesini



Kesian mbaknya, ngajak main ga ada yang gubris -_-

Jumat, 12 Februari 2016

Steak Ranjang @Dipatiukur Bandung

Bandung memang tempat dimana tempat makan kreatif berjamur. Tak terkecuali si steak ranjang yang akan saya bahas satu ini. Setiap jalan-jalan ke Bandung, tak lupa saya sempatkan ke mampir ke steak ranjang di jalan Dipatiukur seberang citi trans. Jadi kalau anda memakai jasa travel ke citi trans dan kebetulan yang tujuannya dipatiukur-bandung. Sebelum ke tempat tujuan, bisa disempatkan ke sini dulu. Tinggal nyebrang, sampe deh. Warung steak ini ga pernah sepi pengunjung, selalu ramai. Kebanyakan rata-rata pengunjungnya anak muda. Mungkin karena dua faktor, yang satu karena faktor lokasi,yaitu di dipatiukur yang merupakan sekitaran kawasan kampus Unpad. Dan faktor kedua, harganya harga "kantong mahasiswa". Jadi semua tak terkecuali saya yang udah kerja pun doyan makan disini. 

Saya kenal dengan steak ranjang ini, bermula dari beberapa tahun yang lalu ketika diajak oleh teman saya yang orang asli Bandung, dia mengatakan kalau ada tempat steak enak bener dan murah dekat rumahnya. Dulu tempat makan steak ini masih menggunakan tenda saja. Ga seperti sekarang yang memiliki ruko sendiri. Antrinya pun lamaaa bener. Saking banyaknya yang mau makan disini. 

Faktor nama yang aneh pun mungkin yang menjadi daya tariknya. Namanya ga "sedikit nyeleneh" tapi nyeleneh banget. Coba aja baca list menu yang akan saya tampilkan. Kalau otaknya kotor, mungkin langsung paham. 


harganya mureh bener ya. Mana ada di Jakarta?


Untuk faktor daging, mungkin kualitasnya so so lah. Yang saya sukai adalah rasa saus steaknya. Luar biasa! Sesuai selera saya banget. Disini selain bisa pilih ragam saus. Juga bisa milih level pedas saus. Karena saya ga doyan pedes, ya saya pilih yang nomor kedua level pedasnya, yaitu PHP. Hahahah. Lucu kan penamaannya. Sedangkan pasangan saya paling suka level pedes banget, alias "plus-plus"namanya. Oh ya, disini jg disediakan menu untuk nambah sayur atau keju untuk tambahan topping spagetinya. Yup disini juga ada spageti :)>-. Eh tapi bayar loh buat nambahnya. But it's oke. Karena harganya mureh bener. Duh, jadi pengen main ke Bandung lagiPhotobucket.



Kamis, 11 Februari 2016

Jalan-jalan Ke semarang---part 2

Jadi setelah pulang dari simpang lima malam-malam itu kami mampir dulu ke spot-spot yang bagus buat poto-poto. Dan eh, ada gedung tempat membeli oleh-oleh, tapi bentuknya kayak disneyland. spontan saja kami menjulukinya "Disneyland Semarang". Hehe












narsis dulu...


Sebelum akhirnya kita tidur di hotel, kita bebenah lumpia dulu tuh. And Damn! Gak muat! Tapi akhirnya dengan jurus meletak-letakkan lumpia yang baik di kulkas mini bar hotel akhirnya bisa jugak muat di kulkas. Maklum, kami ga tanggung-tanggung belinya sampe puluhan lumpia. Ekekekekek.

Sesok harinya kami nungguin mobil sewaan berupa mobil agya, yah ga usah gede-gede lah kan berdua doangan. Alhamdulilah bisa dapet murah dari sembrani rent a car. Akhirnya kami jalan-jalan ke pantai Marina dulu. Eh ya ampun, ga ada pasirnya nih pantai. -__-. Sepertinya masih mending ancol kemana-manah. Disini banyak orang-orang mancing. Maklum sik, ini di dalam perumahan gitu tempatnya. Not recommended ya pantainya. 

Keduax, kita menuju ke klenteng sam poo koong. Klenteng dimana bisa poto-poto sama patung-patung yang geday. Kondisi cuaca di klenteng ini luar biasahh panasnya. Bener kata orang-orang, Semarang itu luar biasa panasnya.
narsis lagi, ada bocah jg numpang narsis. Ekekekekek.



Nah abis ntu, kita ke tempat yang konon katanya anker karena dulunya bekas penjara. Tapi pas sampe, kenapa jadi ga anker gitu. Malah kayak sekolahan jaman sekarang. Inilah dia, Lawang Sewu.



lumayan, dikira beli rumah baru pas dipasang di profile pic.


Panas menyengat ketika kami di Lawang Sewu, untungnya ada pohon-pohon kecil nan rindang yang berada di dekat gerbang. Sambil lesehan di rumput, saya beli es cendol, dan teman saya beli batagor. Lumayan ganjel buat perjalanan selanjutnya yang war biasah agak jauh, yaitu Rawa Pening. Apalagi drivernya doyan bener ngebut. Untung salah satu dari kita ga ada yang penakut apalagi bawel kan bisa ganggu suasana liburan.:D:- 


Next , Rawa pening. Lokasinya di selatan Semarang yaitu Ambarawa. Deket bener sama museum kereta api Ambarawa. Awalnya bingung ketika tiba, mau ngapain disana. Mau maen kuda-kudaan? aer-aeran? Disini banyakan permainan buat anak kecil gitu. Mau makan siang di restorannya, nunggunya sampe 2 jam bok. Ya sudahlah kita batalin dan makan-makanan ringan macem kentang goreng(lagi). Yah daripada kliyengan ga makan apa-apa. Akhirnya kita memutuskan untuk naek perahu keliling rawa pening yang sepintas dilihat dari tempat loket yah rawanya kecil bener. Pas keliling, ternyata luarr biasahhh. Ini danau luas bener. Kadang mikir kalau perahu bocor di tengah jalan, gimana berenangnya. Aku sik bisa berenang tapi napes gak bakalan sanggup kalo sampe ke pinggiran. Terus mikir, nih rawa ada apa yah di dalamnya. Ada buayakah? Hiiyy. Pokoknya luas nih rawa. Banyak burung bangau yang nyari ikan. Ada bebek-bebek juga yang berenang di tepiannya. Wah amazing deh buat cewek metropolis;;) (?) macam kita kalau berlibur kemari. Btw, perahu ini tarifnya bukan per orang tapi per perahu. Satu perahu waktu itu sekitar 100 ribu. Dan ada maksimal orang yang bisa naik. Karena waktu itu berdua, ya udahlah jd romantis gitu -_-. Pliss...Bukan LGBT neh. Karena sulit ngajak temen-temen yang lain (eh kok curcol). 









Dengan girangnya aku duduk di posisi paling depan. Ya iyalah, wong cuma bertiga doank. Aku, temenku, dan bapak yang bawa perahunya. 


Setelah kelar bersyahdu ria di Rawa pening, kita pun segera bergegas ke Semarang kota, tepatnya ke daerah kota tua di jalan cendrawasih no 14. Bukan buat poto-poto tapi buat beli wingko babat cap kereta api yang gurih dan termasyur ituloh. Ada hal yang lucu tentang wingko babat ini. Jadi sebelum berangkat ke Semarang, saya nanya ke pasangan saya , mau dibeliin wingko babat berapa dus. Dia dengan polosnya menjawab kalo ga doyan daging...WHATTT?? :>  ekekekekkeke. Usut punya usut ternyata doi yang asalnya dari Makassar, ga pernah tau apakah wingko babat ntu.[-) 

Et, abis itu karena jatah sewa mobilnya masih lama, jadinya kita maen lagi. Ke mesjid agung Jawa Tengah, sepertinya beda dengan mesjid agung Semarang ya. Bagus bener deh mesjidnya. Kita sempet poto-poto loh. Loh bukannya solat malah poto-poto:))





Setelah kelar dari Mesjid Agung, kita back to cari oleh oleh lagi. Kali ini ke Jalan Pangandaran. Ke tempat bandeng presto. Kalau wingko babat ada cap kereta api yang jadi gacoan,  bandeng juwana Elrina yang jadi market leadernya nih kalo urusan bandeng. 


Kelar urusan, kita minta kelar aja, pulang ke hotel buat mandi. Abis itu keluar, ke simpang lima lagi., tapi naek angkot. Kali ini bukan makan doank. Tapi naek sepedaan juga di lapangan alun-alunnya. Aku kagok make sepeda yang berat. Akhirnya temenku deh yang genjot. Ekekekekkeke. Setelah sampai hotel kembali, kami bobok cantik karena besok dah mau pulang:(( 


jangan percaya poto ini, dusta. Karena yang genjot akhirnya temen saya. ekekekke






Sebelon pulang keesokan harinya, kita berenang dulu. Lumayan beberapa jam berenang kan. Karena belom coba skypoolnya. 





Lihat deh skypoolnya bisa langsung liat view ke semua arah. Bagus kan. Ga salah deh kita milih star hotel Semarang. Oh iya, karena kita bepergian di bulan Agustus, jadi di tepi kolamnya banyak bendera di pasang. 


Cukup sekian perjalanan ke Semarang. Saya akan posting perjalanan saya yang lainnya. 



GDD Global Development Delay

Long time no write... Mendampingi anak anak dan mengurus rumah sudah menjadi hal biasa sekarang. Antar jemput si kakak dan drop si adik ke d...