Senin, 21 November 2016

Braga Bragaaa

Dari dulu kagum sama Jalan Braga. Setiap kami berdua kesana (malam hari) selalu saja pemandangan orang lalu lalang berjalan kaki ala New yorkers sliweran. Beda sama Jakarta, udah jarang banget tempat kece buat jalan kaki. 



Awalnya dulu kami menginap di Grand Royal Panghegar, ga jauh dari jalan Braga yaitu tepatnya di Jalan Merdeka. Tapi karena pengen jajal penginapan lain, jadilah kami booking di Aston Braga yang jadi satu dengan Braga Citiwalk. Dan ada favehotel juga disini. 


Dengan ekspektasi tinggi karena rate nya ampir mirip sama Panghegar, masuklah kami ke lobi Aston yang kenyataannya bagusan Panghegar kemana-mana. Ya sudahlah akhirnya kami nikmati aja. Ketika mau mandi dan keramas, aku kaget ternyata ga ada hairdryernya. Ya salah saya juga sik, biasanya kan dicantumin di Agoda fasilitas apa aja yang didapat. Kebetulan saya kecentilan pesan di expedia, dengan tampilan yang berbeda dengan agoda saya pun ga tau info fasilitas kamarnya disebelah mana laman expedia. Dan sedihnya lagi kaca cuman ada di kamar mandi. Hiks.


Lanjutlah kami ke daerah Braga yang penuh banget. Meski daerah ini meriah, banyak kami temui di sudut-sudut jalanan pengemis dan entahlah sejenisnya sepertinya. Miris sekali kalau kita menengok ke tempat-tempat bir dan sebagainya dan balik lagi ke sudut jalanan tersebut.


Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk pergi ke restauran yang paling penuh di jalan Braga karena kami ga punya gambaran atau referensi di semua restoran tersebut. Pilihan kami jatuh ke restauran Braga Permai. Celingak celinguk di depan restauran ini, lumayan banyak juga tamunya.


Dan jreng, akhirnya dapat tempat duduk. Dikasih buku menu. DAN BENERAN BUKU sodara sodara! Iya, buku tebel gitu. Lirik sana sini, ah ternyata ada juga yang keblinger bolak balik bukunya. Saking menunya banyak banget. Eh iya, disini dapet minum air putih gratis. Tiap habis, selalu diisi oleh waitress nya. Wah, kebeneran kalau galon di rumah abis ini mah.

Saking puyengnya liat menu, hampir saja saya menyerah dan kepengin nasi goreng aja. Tiba tiba mata tertuju pada ikan dan bebek. Cus lah pesen bebek dengan saus schezuan. Entahlah saus apa aku tak mengerti. Dan si suami, mesen menu ikan dengan saus kepiting. Iys, kepitinggg!

Dan ternyata di antara dua menu yang kita pilih, paling enak si bebek nya itu lohhh..Bener kata aku, aneh bener pakek saus kepiting.

Oh ya, di setiap mejanya disuguhkan roti seperti ini...





GDD Global Development Delay

Long time no write... Mendampingi anak anak dan mengurus rumah sudah menjadi hal biasa sekarang. Antar jemput si kakak dan drop si adik ke d...